Cat dinding baik interior maupun eksterior memegang peranan penting dalam penampilan sebuah rumah atau bangunan. Jika cat terlihat kusam, berjamur atau bernoda, membuat penampilan rumah atau bangunan jadi terlihat usang.
Beberapa masalah yang sering terjadi pada cat dinding antara lain: kusam, berjamur, berkapur dan bergelembung . Sementara untuk retak-retak bukanlah masalah cat, tapi masalah dindingnya.
Faktor penyebabnya beraneka macam, tergantung dari masalah dan kondisi daerah yang dicat. Secara umum masalah cat utamanya berkaitan dengan cahaya, air dan kelembaban.
Ada juga yang berkaitan dengan bgian cat itu sendiri (biasanya terjadi pada proses pengecatan ulang). Misalnya untuk cat yang berjamur hal ini disebabkan oleh tumbuhnya jamur akibat kelembaban dinding yang dicat. Contoh lain, cat yang menggelembung bisa diakibatkan karena adanya kadar air berlebih dalam dinding atau dalam cat, hal lain yang bisa menyebabkannya adalah cat baru tidak satu elemen dengan cat dinding yang lama. Pemilihan merek cat tertentu (biasanya pada cat yang murah) juga sering menyebabkan cat tidak menempel sehingga cat gampang rontok atau menimbulkan butiran seperti kapur.
Beberapa langkah yang bisa membantu anda mengatasi masalah cat dinding yang kusam yaitu mengetahui asal dan penyebab masalah pengecatannya. Berikut beberapa penyebab Masalah pengecatan :
Pertama Apabila masalahnya disebabkan karena jamur/kelembaban dinding
Bila kadar kelembabannya terlalu tinggi ada baiknya dindingnya juga dibobok sedikit dan gunakan aplikasi waterproofing untuk menahan kadar air, baru setelah itu diplester dan diaci kembali.
Baca Juga: 7 Langkah mudah mengecat Kembali dinding rumah
Perlu diingat plester dan aci juga sering menyebabkan dinding ‘berkeringat’ sehingga ketika akan melakukan pengecatan kembali harus dipastikan terlebih dahulu jika plesteran, acian, dan dinding sudah dalam keadaan kering. Lebih baik pekerjaan ini dilakukan saat musim panas, sebab waktu musim hujan kadar kelembaban bisa sangat tinggi sehingga dinding tidak bisa benar-benar dalam keadaan kering. Cat yang menggelembung bisa diatasi dengan merontokkan cat yang ada, lakukan pengamplasan dengan amplas dinding.
Apabila diperlukan berikan cat dasar terlebih dahulu baru lakukan pengecatan setelah cat dasar benar-benar kering. Perlu diperhatikan saat merontokkan cat ada baiknya kita merontokkan cat dengan area yang lebih luas, bukan hanya di area yang bergelembung. Hal ini perlu dilakukan agar gelembung tadi tidak ‘bergeser’ ke tempat lainnya. Begitu juga dengan dinding/cat yang berjamur, akan lebih baik bila melakukan perbaikan pada satu bidang penuh daripada hanya pada titik yang ada jamurnya.
Kedua apakah jenis cat sesuai dengan peruntukannya.
untuk interior harusnya menggunakan cat khusus interior, sementara untuk eksterior harus menggunakan cat untuk eksterior. Karena dari formulasinya kedua cat ini memang berbeda, cat untuk eksterior akan lebih tahan terhadap sinar, panas matahari, dan juga air hujan.
Beberapa hal lainnya yang perlu diperhatikan dalam proses pengecatan ialah, bidang dinding yang akan dicat haruslah kering dan bersih dari debu atau kotoran. Lakukan pengamplasan dan pembersihan terlebih dahulu untuk bidang dinding yang akan dicat. Apabila terdapat lubang haruslah ditambal dulu dengan menggunakan plamir atau juga bisa menggunakan semen putih.
Baca Juga :Cara Memilih Warna Yang Tepat Untuk Kamar Anak
Ketiga JANGAN menggunakan compound gypsum untuk meratakan dinding atau menutup lubang,
Penggunaan Compound Gysum akan mengakibatkan dinding bernoda/flek hitam setelah dicat., karena compound mengandung banyak komponen air. Lakukan pengecatan dasar dengan alkali atau wall sealer, gunanya untuk menutup pori-pori dinding dan meratakan penyebaran cat. Setelah benar-benar kering barulah dimulai dengan proses pengecatan.
Biasanya pengecatan dilakukan 2-3 kali lapisan tergantung merk cat yang digunakan. Apabila pengecatan dilakukan pada tembok lama usahakan menggunakan cat yang sama merknya untuk melakukan pengecatan ulang, apabila ingin menggunakan merk yang berbeda lebih baik dirontokan atau diamplas terlebih dahulu.
Berikut beberapa istilah material dan alat bantu yang sering digunakan dalam proses pengecatan dinding:
- Cat Exterior : Digunakan untuk bagian luar dari rumah/bangunan, di pasaran biasanya namanya weathershield, weathercoat dan lainnya
- Cat Emulsi : Artinya cat ini perlu pengenceran sebelum proses pemakainannya, biasanya bahan yang digunakan untuk mengencerkan adalah air. Takarannya disesuaikan dengan petunjuk yang ada pada kaleng kemasan.
- Matte: Artinya warna yang dihasilkan cat ini tidak mengkilat
- Glossy: Artinya warna yang dihasilkan cat ini mengkilat. Contoh: Dulux Pearl Glo
- Amplas : Alat yang dipakai untuk merontokan cat
- Plamir/plamur : Elemen dasar yang digunakan untuk menutup lubang atau pori-pori pada dinding yang akan di cat. Sering kali digunakan untuk meratakan acian yang kurang rata. Orang sering menyebutnya juga sebagai wall filleratau dempul tembok. Satu hal yang perlu diperhatikan JANGAN pernah menggunakan plamir ini sebagai dasar pengecatan untuk eksterior, karena akan menyebabkan cat mudah rontok.
Baca Juga : Tips Mengatasi Kebocoran Pada Atap Rumah
Kami menyediakan layanan jasa konstruksi rumah tinggal “design & build”. Hubungi kami untuk mendapatkan konsultasi dari arsitek kami.
Kunjungi kami di :
Facebook : @renovasimakassar2018
Instagram : @renovasi.makassar
Website : www.renovasimakassar.com