Assalamu ‘alaikum sahabat renovasi……
Seberapa kuatkah tanah dapat menahan beban bangunan saya? Pernahkah pertanyaan ini terbesit dibenak anda? Pada umumnya, orang hanya memperhatikan pembuatan pondasi yang kokoh yang tahan terhadap beban dan goncangan dan tentunya ekonomis. Iya, bukan?
Sebenarnya ada hal yang lebih mendasar dalam perencanaan pembangunan sebelum pondasi yakni pengukuran kemampuan tanah menahan beban, dalam dunia teknik disebut dengan ilmu geoteknik, sehingga pembangunan infrastruktur dapat direncanakan sebaik-baiknya tujuannya untuk menciptakan bangunan yang kuat dan kokoh atau sesuai umur yang direncanakan.
Tanah merupakan tumpuan dari bangunan, semakin kuat tanah, maka umur bangunan tersebut otomatis akan sedikit lebih lama (jika kekuatan bangunan dipengaruhi oleh tanah). Dalam ilmu geoteknik, dikenal dengan mekanika tanah, yang menjadi pokok perhatian dalam ilmu mekanika tanah adalah kadar air, angka pori, porositas, serta derajat kejenuhan. Karakteristik tanah juga merupakan poin terpenting dalam mekanika tanah (Miniaha, 2013).
Struktur tanah
Pengukuran terhadap daya dukung tanah harus dilakukan terlebih dahulu, karena banyak jenis tanah dengan kepadatan dan daya dukung berbeda-beda. Seperti; tanah berbatu yang keras, tanah berpasir, tanah liat yang lunak, dan sebagainya, ada yang stabil ada pula yang tidak stabil. Jadi, penerapan pondasi disesuaikan dengan jenis dan kondisi tanah dimana rumah anda akan dibangun.
Bagaimana pengukuran/ penyelidikan tanah dilakukan????
Pengukuran tanah dilakukan dengan penyelidikan tanah (sondir) pada beberapa titik, terutama pada titik pemasangan pondasi.
Pengujian sondir adalah suatu metode uji penekanan yang dilakukan untuk menganalisa daya dukung tanah dan mengukur kedalaman lapisan tanah keras atau pendukung yang biasa disebut tanah sondir.
Dengan mengetahui kedalaman tanah keras (sondir) yang akan dijadikan pijakan untuk tiang pancang atau pile maka kontraktor dapat membuat desain pondasi yang sesuai dengan standar keamanan untuk menyokong kolom bangunan.
Baca Juga : Tips Renovasi Rumah dari type Kecil ke Type 100
Baca juga : Tips renovasi rumah bertingkat dengan dana terbatas
Sehingga pondasi tetap kuat menahan beban bangunan yang ada di atasnya dan tidak mengalami penurunan (settlement) karena dapat membahayakan keselamatan penghuni dan kestabilan struktur bangunan.
Uji sondir termasuk ke dalam pengujian tanah (soil test). Banyak kasus kegagalan struktur karena kontur tanah yang labil akibat sebelum pembangunan tidak dilakukan pengujian sondir, efeknya pondasi menjadi tidak stabil dan bangunan menjadi ambruk.
Namun, untuk melakukan uji sondir ini tentu saja dibutuhkan alat bantu dan tenaga ahli di bidangnya. Dan tentu saja akan ada biaya tambahan di pos perencanaan pembangunan anda.
Boring Test
Berbeda dengan uji sondir, boring test yaitu pengujian tanah untuk mengetahui kondisi tanah setiap layer hingga sampai ke tanah keras. Standart yang ditetapkan dalam pengujian ini yaitu SPT (Standard Peneteration Test) dengan nilai setiap interval 2,0 m.
Jenis pondasi yang dipilih harus disesuaikan dengan jenis tanahnya. Selain itu, harus diperhatikan efek getaran dari pemasangan pondasi terhadap lingkungan sekitar. Untuk wilayah perumahaan atau dekat pemukiman penduduk maka Pondasi bor pile dinilai sangat bagus karena pada saat proses pemasangan tidak menimbulkan getaran, sehingga warga sekitar tidak merasa terganggu.
Pondasi
Bangunan tidak dapat begitu saja didirikan langsung di atas permukaan tanah, oleh karena itu diperlukan pondasi. Pondasi merupakan suatu bagian dari kontruksi bangunan yang berfungsi untuk menempatkan bangunan dan meneruskan beban yang disalurkan dari struktur atas ke tanah dasar pondasi yang cukup kuat menahannya tanpa terjadinya diferential pada sistem strukturnya (Azwaruddin, 2008).
Secara umum bangunan meliputi dua bagian utama yaitu struktur bagian atas dan struktur bagian bawah. Struktur yang berada di bagian bawah yaitu pondasi yang berinteraksi dengan tanah dan akan memberikan keamanan bagi struktur atas. Struktur bawah sebagai pondasi juga secara umum dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu pondasi dangkal dan pondasi dalam.
Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan tipe pondasi adalah keadaan tanah pondasi, batasan-batasan akibat kontruksi diatasnya, keadaan daerah sekitar lokasi, waktu dan biaya pekerjaan serta kokoh, kaku dan kuat pondasi tersebut. Kriteria pondasi yang harus dipenuhi dalam perencanaan suatu pondasi yaitu pondasi harus ditempatkan dengan tepat, sehingga tidak longsor akibat pengaruh luar, dan juga pondasi harus aman dari kelongsoran daya dukung, serta pondasi harus aman dari penurunan yang berlebihan.
Bagaimana memperkuat daya dukung tanah???
Untuk mengatasi masalah konstruksi tanah “bermasalah” yaitu dengan menerapkan desain-desain terapan seperti dinding penahan tanah, stabilisasi lereng, perkuatan timbunan (embankment), perkuatan pondasi, filtrasi,drainase, pelapis kedap air dan lain sebagainya. Tetapi secara khusus untuk memperkuat daya dukung tanah menggunakan geotextil. Tidak jarang juga digunakan material kayu dan bambu untuk memikul gaya tarik yang timbul dalam konstruksi jalan atau timbunan. Kekuatan tanah untuk memikul beban sangatlah menunjang dalam kestabilan suatu struktur bangunan dimana tanah sebagai dasar perkuatan dari struktur bangunan harus memiliki kapasitas dukung dan kuat geser yang besar.
Apakah setiap bangunan membutuhkan sondir dan boring test?
Ya. Demi keamanan bangunan sebaiknya bangunan 2 lantai ke atas sudah menggunakan jasa sondir dan boring test sebelum ke tahap berikutnya.
Renovasi Makassar sebagai perusahaan yang bergerak di bidang konstruksi menyediakan layanan renovasi rumah tinggal, bangun baru, interior, dan lainnya. Informasi silakan melalui nomor Telepon : 0411 8037028/ 081342010659 . dan email : info@renovasimakassar.com com atau bisa juga melalui konsultasi interaktif kami yang ada di pojok kanan bawah website ini.
Kunjungi kami di :
Facebook : @renovasimakassar2018
Instagram : @renovasi.makassar
Website : www.renovasimakassar.com